Selasa, 01 Juni 2010

Kangen Sekolah .. !!!

Kaku rasanya saat mulai kusentuh selembar kertas putih dengan sebuah pena murahan di tangan ini. Entah mengapa naluriku mendesak untuk sekedar menulis mengabulkan keinginan hati kecil ini. Tapi aku bertanya, mengapa tangan yang begitu sulit untuk mencatat apa yang guru jelasakan dikelas dulu, malah membuatku ingin merasakannya lagi, seakan rindu. Mungkin.. mungkin ini awal kerinduan pada bangku jelek tempatku menuntut ilmu.

Bak seorang pelukis yang kehabisan cat, tak tau apa yang akan aku tulis mengutarakan isi hati kecil ini.


**********

“Kelas Tekaje puaaaaling rame dan bandel “. Itu gossip yang selalu beredar bebas di ruang guru. Hoho.. gak kok pak, bu.. kami gak nakal hanya kurang perhatian dan perlu di bina . . . . . . . . hiiii…

“Anak-anak, besok ulangan. Kalo remidi lari di lapangan pakai helm“. Hahaha.. itu seruan konyol dari guru matematikaku yang tak pernah ku lupa.

“Sizka….!!!! Ngapain nunduk-nunduk?? Mana sini hapenya…!!!“. Huhuhu.. kaget saat aku yang asyik FBn dalam kelas mendengar guru menyebut nama, menghampiri, dan berusaha merampas hapeku kala itu. Hwwmmm..

“POCALAPO” itu sebuah kata yang sering dilontarkan oleh seorang temanku yang memang sedikit menyebalkan siiiichh.. tapi kok aku inget terus sama tingkah-tingkah konyolnya. Be**a…

“Siz..nginjemah hapena..hueeeettt..smsn yeh???” hahahaa.. maaf a*i.. MASALAH LOE DERITA LOE…!! -_^

“Sekian lama..aku menunggu untuk kedatanganmu. Tlah lama.. telah lama ku menunggu.” Huh, ambu rah.. sengseng sowaranah..!!! hahahaha.. kalo itu si d*ddy penggemar berat Rhoma Irama yang hobby nyanyi dangdut di kelas.

“Siz..mellea karece’ yookk..” hahaaaksz.. kalo itu si Je**ry yang suka makan keripik singkong di kantin sekolah.

“Sizka..kenapa kok ketawa?? Maaf bu.. itu si R*an tidur ileran..!!” Nyahahahah… Gurunya malah ketawa gak jadi marah. Wkwkwkkwwk..

Huuuwwmmm.. masih banyak lagi kenangan dan cerita-cerita konyol di masa sekolah dulu. Memang tak semua ku ingat, tapi mand temand…. AKkkkuuuh.. Kangennnnn Kaliaaan Semuaaaaaaaaaaaaaaaaa…

OupSZzz… Abis nulis kok laper yaach..?? aku pengen maem machi. Chiii… machi… machii…. ^_^

Minggu, 02 Mei 2010

Kenapa Harus Bohong .. ??

“Aku harus mulai dari mana ??” Mungkin pertanyaan itu yang tepat untuk mulai mengungkap apa yang ingin aku luapkan disini. Semua terlalu rumit, sangat rumit..!!! Jujur, yang ada dalam benakku saat ini hanyalah sebuah rasa bersalah yang aku juga tak tahu dan tak bisa mengukur seberapa dalamnya. Terlalu sulit untuk ku ungkap. Tapi juga terlalu berharga jika harus ku biarkan mengendap di hati saja.

******

Kamu mau kemana ?? Sama siapa ?? Pulang jam berapa ?? Pertanyaan itulah yang selalu ku lahap tiap kali akan beranjak keluar rumah. Tapi aku menjawabnya dengan “Ya jalan-jalan bu..aku gak mungkin kemana-mana kok paling jam 9 udah pulang." Jawaban yang cukup simple..tapi sinis bukan?? Seolah keberatan dengan pertanyaan tadi. Apa kamu juga pernah mengalaminya ?? Aku yakin pasti “YA”. Kalaupun ada yang jawab “TIDAK”, mungkin itu bisa melambangkan sebuah kemunafikan. May be..

Aku selalu merasa jengkel, bahkan dongkol ketika merasa dikekang oleh orang tua. Entah mengapa…???!!! Apa karena aku adalah seorang remaja yang pada umumnya memang menggemari KEBEBASAN ?? entahlah…!! Yang aku tahu hanya saat aku diluar bersama teman, sahabat, bahkan pacar..seolah hilang semua penat, terlepas dari semua beban dan fikiran. Tapi sadarkah terkadang kita berusaha untuk memperoleh sebuah KEBEBASAN dengan cara BERBOHONG ?? Tak jarang..seorang anak berbohong kepada orang tuanya demi kesenangan sesaat. “Bu..aku mau kerumah temen ya..deket kok, Cuma mau ngebahas tugas sekolah”. Tapi setelah mendapat izin..apa yang terjadi ?? Ternyata ngerjain tugasnya di pantai lho..!! Euwmm…mungkin sedang ada tugas melakukan sebuah observasi tentang berapakah panjang ombak ?? atau berapakah volume air laut ?? Sungguh aneh bin ajaib..suatu hil yang mustahal..! eh..salah, maksudnya suatu hal yang mustahil..!! apakah bisa mengukur panjang ombak atau menghitung volume air laut ?? GILA…SINTING…!! he.. ;p

“BOHONG” sebuah kata yang sangat dekat dengan kita. Tapi yang aku sadari sekarang, hanya bahwa saat kebohongan terucap..maka sebenarnya saat itu juga kita terjebak. Berarti kita menjebak diri sendiri dunk..?? sungguh bodoh bukan ? why ? Mengapa ? Sebab satu kebohongan akan menjadi faktor utama terjadinya kebohongan-kebohongan lainnya.

Suatu saat ada sebuah status fb (wuiicchh..maniak fb) yang isinya gini “Apa yang akan kamu lakukan ketika berada dalam kepura-puraan?” Aku yang sempat merasakan sulitnya mengakui sebuah kebohongan, dengan sigap menulis sebuah comment “Akui kepura-puraan itu. Memang sulit, tapi selamanya akan terjebak dalam kepura-puraan tersebut, jika yang berpura-pura tidak mau dan segan bahkan gengsi untuk mengakui kepura-puraannya.”

*****

Nah sekarang bagaimana jika yang aku (kamu juga) bohongi adalah Orang Tua ?? Siapa sich orang tua?? Ingat tidak…sadar tidak..bahwa merekalah yang berjuang demi hidup dan masa depan kita. Aku ingat, saat aku kecil dulu. Ketika itu, keluargaku masih dalam kondisi yang belum berkecukupan. “Bu..makan..”, rengekku. Dengan tulusnya, sang ibu menyuguhkan sepiring nasi lengkap dengan telur mata sapinya. Wuichh..enyaaaakk…!! Tapi saat bergegas ke dapur berniat menaruh piring kotor, betapa harunya melihat kedua orang tuaku makan hanya dengan nasi dan lauk masing-masing sepotong tempe dan tahu. Telah banyak yang mereka korbankan untukku..tak sedikit yang telah mereka suguhkan untuk memperoleh senyum manis dari seorang buah hati yang sangat mereka cintai ini. Terlalu berharga, jika aku harus membalasnya hanya dengan sebuah kekecewaan.

Bayangkan, saat kamu mencintai lawan jenismu. Tapi ternyata semua yang kamu lakukan untuknya dibalas dengan sebuah pengkhianatan. Kecewa bukan ?? Sama…!! Itu pula yang orang tua rasakan saat mereka tahu semua pengorbanan tulus demi anak tercinta hanya dibalas dengan sebuah surat panggilan orang tua dari sekolah berisikan pemberitahuan bahwa buah hatinya diskors selama beberapa hari bahkan di DO karena ketahuan bolos, merokok, bahkan tertangkap satpol PP saat berciuman di tempat umum.

*****

Sekarang coba bandingkan, apa yang telah do’i lakukan dan apa yang telah orang tua berikan buat kita. Apakah yang do’i lakukan terhadap kita lebih banyak dan lebih baik dari apa yang telah orang tua berikan demi masa depan kita ?? Tidak kan..??!!! Pasti..!! Tapi mengapa kita lebih cenderung membela dan berusaha membahagiakan do’i meski harus berbohong kepada orang tua, menyakiti dan mengecewakan beliau ?? Kita menghalalkan segala cara untuk membahagiakan do’i, tapi kapan kita berfikir membahagiakan ortu?? Bodoh … !! Anak kecil saja jika disuruh memilih kantong yang berisi 1 atau 10 coklat. Pasti mereka memilih kantong yang berisi 10 coklat. Sadar kan..betapa bodohnya kamu..!! ( aku juga ) he..

*****

Satu lagi akibat dari kebohongan yang aku kutip langsung dari pengalaman seorang temanku. Suatu saat dia berniat bolos demi bertemu pujaan hatinya. Berbohonglah dia pada kedua orang tuanya. Akhirnya sukses sih…tapi ini kesuksesan yang membawa masalah. Kok bisa ??

Ya..saat berduaan dengan Sang Pujaan Hatinya, ia tak bisa mengontrol diri. Hingga pantaslah jika ia harus bernyanyi, “Pulang-pulang ku berbadan dua”. Hwwmm..apa yang akan kalian perbuat jika ada diposisi ini?? Bingung, gelisah, merasa bersalah, takut, dan sebagainya. Mati-matian aku membujuknya untuk mengutarakan semua masalah yang sedang dihadapi kepada orang tuanya. Aku tak ingin ia memilih jalan keluar yang salah. Tapi jika aku mebiarkannya bungkam..bagaimana jika sampai jangka waktu yang lama ia belum juga bisa mengakui semua kepada kedua orang tuanya. Euwmm..kalo gini aku lagi yang salah. Benar bukan??

Saat aku berhasil membujuknya untuk mengungkap semua masalah kepada kedua orang tuanya,betapa haru saat aku melihat wajah mereka yang melukiskan sebuah kekecewaan. Terlintas dalam fikiranku “aku tak ingin terjebak dalam masalah yang sama dan mengecewakan orang tua yang telah berjuang keras membiayai hidup dan mencukupiku dengan fasilitas serta kemewahannya sampai saat ini.”

Tak lama kemudian aku kembali mengetahui sebuah cerita yang sama. Ternyata tak sedikit teman-temanku yag terjebak dalam KEBEBASAN. Bayangkan, KEBEBASAN yang mereka perjuangkan ternyata hanya membawa masalah dan dilema yang mungkin tak akan bisa dilupakan hingga mereka kelak menjadi orang tua bagi anak-anak mereka. Sungguh suatu fenomena hidup yang tak bisa ditebak..

“Aku menyesal, sangat menyesal. Karena kebodohan di masa lalu, kini aku harus meratap sedih melihat teman-teman sebayaku termasuk kamu yang masih tersenyum riang duduk di bangku sekolah menikmati masa remaja. Aku serasa ingin kembali..kembali berkumpul bercanda tawa dengan semua.”

Kutipan penyesalan itu aku dengar dari bibir manis seorang temanku yang kini harus rela mengorbankan masa remajanya sirna oleh urusan rumah tangga yang sebenarnya masih belum pantas untuk dijalaninya.

Ya Allah, betapa beruntungnya sampai saat ini aku masih diberi kesempatan menikmati masa remajaku tanpa terjerumus ke dalam jurang yang sama. Menyadarkan aku, ternyata ini maksud dari segala pertanyaan orang tua saat aku hendak keluar rumah. Yang ada dibenak mereka hanyalah sebuah kekhawatiran..sebuah perlindungan agar aku tak terjebak dalam jurang KEBEBASAN yang meraja lela di kalangan remaja saat ini. Terimakasih Ayah..Ibu..

Ingat gak pepatah “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”. Bayangkan jika kelakuanmu saat ini salah..apakah kelakuan anak-anakmu kelak tak akan salah??? Seorang ibu pernah berkata kepadaku, “Dulu aku pernah membangkang satu keputusan terbesar dari orang tua hanya demi cinta. Aku kukuh dengan pendirianku dan tetap tak mau menuruti apa yang orang tuaku inginkan. Betapa menyesalnya aku, saat diperlakukan sama seperti apa yang aku lakukan kepada orang tuaku dulu oleh anak sulungku sendiri.”

*****

“Sayang..tolong jangan bohongin aku..aku paling gak suka kalau kamu bohongin aku”, kata-kata ini sering diucap oleh dua insan yang sedang dimabuk asmara. Ciee….ekhemm… Tapi apa pernah saat akan melontarkan kata-kata itu pada pasangan, bertanya pada diri sendiri “Apakah aku tidak pernah berbohong?”. Setiap perbuatan manusia pasti ada balasannya. Jika kamu berbohong, mungkin saja satu saat nanti akan menjadi korban suatu kebohongan.” Gak mau kan..??

Bukan sok menasihati..bukan bergaya selayaknya orang yang tak pernah berbohong. Aku akui, aku sering berbohong. Termasuk membohongi kedua orang tuaku. Entah seberapa seringnya aku berbohong kepada teman, bahkan orang tuaku sendiri. Bak seorang yang polos..aku sama sekali tak menyadari sebelumnya bahwa apa yang telah aku lakukan adalah SALAH. Hingga suatu saat aku terjebak dalam kebohonganku sendiri. Susah untuk melepaskan diri dari jerat kebohongan yang tak sengaja telah ku lilitkan sendiri pada tubuh dan hidupku.

Tapi dengan sebuah kesadaran yang ku dapat dengan susah payah datanglah sebuah ketulusan, dan keberanian untuk mengakui semua kebohongan. Betapa malunya aku saat itu. Aku sadar, aku telah membuat diriku malu dengan sebuah kebohongan yang tak aku pikirkan baik dan buruk sebelumnya. Setelah semua terungkap, hatiku menangis bagai tangisan seorang bayi yang baru lahir tanpa dosa sedikitpun. Lega..!!! seakan tak ada lagi beban-beban yang aku tanggung selama ini, ditambah lagi keterdesakan, dan kebingungan saat aku berusaha membuat sebuah jawaban untuk kembali menutupi kebohongan sebelumnya yang hampir terbongkar..dan begitu seterusnya. Kini saat aku hendak berbohong..saat itu juga aku ingat dulu “Betapa sulitnya aku saat dituntut untuk mengakui kebohonganku.” Yang ada hanya..rasa bersalah,serta malu..malu..dan malu.

*****

“Teman..jangan pernah takut mengakui kesalahan, tapi takutlah jika akan berbuat salah. Sebesar apa pun kesalahanmu akan tertebus jika kau mau mengakui dan menerima segala konsekuensinya serta tak lupa meyakinkan diri untuk tidak mengulanginya lagi.”

“Ibu..

Maafkan aku atas apa yang telah aku lakukan

Berbohong hanya demi kesenanganku

Ayah..

Ampun atas segala tingkah ku

Mengecewakanmu dengan segala keterpurukanku.

Ayah..ibu..

Aku disini bersimpuh..

Mengaharap pintu maafmu terbuka untukku

Tak akan ada lagi kebohongan melukai hatimu

Terimakasih atas segala yang telah kau suguhkan padaku

Izinkan aku membalasnya dengan senyum lebarmu

Nanti atas keberhasilanku…

( Amiiin.. Ya robbal ‘alamin.. )

Written by : Chi_Zka

Senin, 12 April 2010

Keterbatasan Bukanlah Hambatan tapi Tantangan Hidup

Kita semua, siapapun anda tidak terkecuali, pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Kadang-kadang kekurangan tersebut terlihat lebih mendominasi dibandingkan kelebihan yang kita miliki. Beberapa orang begitu mudahnya terkena penyakit. Beberapa orang yang lain begitu sulitnya mengatur keuangan mereka. Beberapa orang yang lain kesulitan untuk berkomunikasi dan membangun sebuah relasi, dan masih banyak lagi.

Dari orang-orang tersebut, banyak yang menganggap bahwa kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi sebagai sebuah nasib buruk atau takdir - tetapi saya tekankan disini : tidak semua orang. Beberapa dari mereka justru menghadapi rintangan-rintangan sangat besar dalam hidupnya dan bahkan masih berjuang untuk meraih sesuatu hal yang mereka impikan. Mereka bangkit diatas kekurangan mereka dan tidak membiarkan kekurangan mereka tersebut membatasi mereka untuk maju.

Semua itu adalah pilihan anda, untuk menganggapnya sebagai nasib/takdir atau sebuah tantangan yang harus dihadapi.

Beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan seorang kawan lama. Saya dahulu mengenalnya sebagai seseorang yang kurang baik dalam berkomunikasi. Kini ia cukup sukses di bisnis jaringan yang ia jalankan. Ia sering menjadi pembicara dalam seminar-seminar dalam bisnis jaringan yang ia jalankan.

Saya yakin sekali, pasti ada minimal 1 orang dari teman-teman anda yang dapat berdiri tegak diatas kekurangannya. Atau malah mungkin anda sendiri. Jika memang demikian, acung jempol untuk anda.

Jika anda perhatikan dengan seksama, banyak sekali sebetulnya orang yang menghadapi rintangan yang jauh lebih dahsyat dari yang kita alami. Mereka mungkin kehilangan kedua kakinya atau mereka lahir dan hidup di kemiskinan yang amat sangat. Tetapi apapun kesulitan yang dihadapi, anda akan selalu menemukan orang-orang yang dapat mengatasi kesulitan tersebut.

Berikut adalah beberapa contoh :

- Lance Armstrong, kehilangan salah satu testis nya akibat kanker dan mengalami penderitaan yang amat sangat pada tubuhnya akibat kemoterapi yang ia jalani. Namun ia mampu menjuarai Tour de France sebanyak 7 kali – sebuah kejuaraan balap sepeda paling bergengsi sedunia.

- Ringo Starr, pemain drum grup musik the Beatle. Ia berasal dari keluarga yang sangat miskin. Hidup masa kecilnya selalu ditemani dengan penyakit dan menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah sakit.

- Hellen Keller, pada usia 19 bulan tiba-tiba jatuh sakit dan kemudian kehilangan indera pendengaran dan penglihatannya, dimana saat itu ia sedang aktif-aktifnya belajar berbicara sebagaimana balita seusianya. Ia akhirnya menjadi pembicara dan motivator yang terkenal di dunia dan menjadi pengacara untuk banyak kasus-kasus sosial.

- Wilma Rudolph, semenjak kecil menderita karena campak, cacar air, gondok, radang paru-paru dan bahkan polio. Akibat polio, kakinya menjadi sangat lemah dan bentuknya berubah. Dokter mengatakan bahwa ia tidak akan pernah bisa berjalan lagi. Wilma Rudolph kemudian tercatat sebagai peraih 3 medali emas olimpiade 1960 dalam perlombaan lari.

- Mark Inglis, mengalami kecelakaan saat pendakian gunung, mengakibatkan kedua kakinya harus diamputasi. Tetapi setelah kejadian itu, ia mendaki gunung Everest – gunung terganas di dunia.

Contoh diatas adalah kasus-kasus dimana orang-orang menghadapi rintangan yang sangat ekstrim, dan anda mungkin berpikir mudah saja bagi saya menuliskan cerita mereka. Tetapi bukan itu permasalahannya. Pemikirannya adalah : apa yang bisa anda lakukan dibalik kekurangan anda, apapun itu.

Seperti telah saya kemukakan diawal bahwa kita semua pasti memiliki kekurangan, dan walaupun anda pasrah terhadap rintangan-rintangan yang anda hadapi, anda akan selalu menemukan orang-orang yang dapat mengatasi rintangan tersebut. Anda hanya akan melihat keberhasilan mereka saja mengatasi rintangan yang sama dengan yang anda hadapi ataukah anda justru yang berhasil mengatasi rintangan tersebut. Sikap kita menghadapi rintangan adalah yang utama.

“Rintangan-rintangan tidak dapat menghentikan anda. Masalah-masalah tidak dapat menghentikan anda. Orang lain tidak dapat menghentikan anda. Hanya anda yang dapat menghentikan anda sendiri.”
- Jeffrey Gitomer -

Sebelum saya akhiri artikel ini, saya ingin meminta waktu anda beberapa menit lagi untuk melihat sebuah video klip yang luar biasa. Video ini bercerita tentang seseorang bernama Nick Vujicic, yang dilahirkan tanpa kaki dan tangan. Hidup dengan banyak rintangan, bahkan sebagian orang menyebutkan rintangan yang mustahil ia lalui. Namun Nick sungguh luar biasa, ia dapat melalui semuanya layaknya orang normal. Nick kini menjadi sumber harapan dan inspirasi bagi jutaan orang di muka bumi.

So.. Limitations are not obstacles but challenges of life. Keterbatasan bukanlah hambatan tapi tantangan hidup. :)

Mengatasi Masalah dengan Memahami Perbedaan

Masalah tak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Kita merasa punya masalah ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Konflik, baik intrapersonal, interpersonal maupun konflik sosial merupakan bagian dari masalah yang kita hadapi. Interaksi interpersonal dan social paling sering memicu konflik. Kita pasti sering merasa sudah sangat dekat, sangat memahami dan sanggup menerima seseorang apa adanya, tetapi ketika ada sedikit saja yang tidak sesuai dengan perasaan atau pemikiran kita, kita merasa tak akan ada solusi. Kedekatan hati dan kesiapan berbagi tidak selalu membuahkan harmoni karena hidup memiliki banyak sisi untuk dimengerti, dinikmati, dijalani sepenuh hati.

Pemicu utama konflik ialah perbedaan. Berlanjut menjadi pertengkaran, pertentangan dan kemudian bisa berpotensi menjadi konflik yang lebih serius. Konflik, sekecil apapun kelihatannya, tidak bisa dianggap sepele juga tidak harus disikapi secara berlebihan. Kita bisa mengelola sikap kita dalam menghadapi konflik dengan mengetahui dan memahami akar permasalahannya.

Pertama, konflik muncul karena seseorang tidak terbiasa menyikapi perbedaan dengan tepat. Manusia diciptakan dengan ribuan sifat dan watak yang berbeda, sehingga cara dan sikap hidup tiap orang tidak sama. Kesadaran akan adanya keragaman dan perbedaan ini yang mutlak diperlukan untuk kelangsungan setiap hubungan baik personal maupun interaksi sosial. Kedua, timbulnya konflik juga dipicu oleh sikap egoistis, selalu membenarkan pendapat sendiri dan merasa diri paling benar. Dalam pola komunikasi internal keluarga maupun lingkungan sosial, sikap seperti ini banyak kita temukan.Berbeda pendapat sering dianggap sebagai ancaman bahkan serangan terhadap eksistensi seseorang. Tiap individu memiliki keinginan, dan kebutuhan yang tidak selalu sama. Cara pandang setiap orang terhadap konflik akan menentukan pula cara ia menghadapi dan menangani konflik.

Ada beberapa hal yang bisa dijadikan landasan dalam mengelola sikap terhadap konflik.

1.

Bersikap dan bertindak bijak terhadap kelebihan dan kekurangan orang lain (orang tua, pasangan hidup, sahabat atau orang yang kurang kita sukai). Sikap bijak lahir dari kesadaran diri bahwa tiada manusia yang sempurna. Kekurangan orang lain kerap kali menyulut konflik ketika kita tidak siap dan tidak mau menerimanya. Kelebihan orang lain pun tak jarang membuat kita merasa iri, benci memusuhi dan akhirnya jadi dengki… Naudzubillah. Kekurangan seseorang, baik moral maupun material bukan untuk dihakimi. Kekurangan adalah sisi ketidaksempurnaan yang patut kita lengkapi dengan pengertian, serta keikhlasan untuk membantu memperbaikinya. Sedangkan kelebihan orang merupakan anugerah Allah SWT yang sangat pantas kita syukuri. Berani mengakui kelebihan orang dan menghargainya adalah bagian dari memuliakan Yang Maha Bijaksana. Memang tidak mudah merealisasikannya karena butuh keikhlasan untuk melakukannya. Namun, dengan belajar dan berlatih memahami orang lain akan menuntun kita pada sikap dan tindakan yang bijak. (saya juga sedang belajar)
2.

Bersikap dan bertindak bijak terhadap diri sendiri dengan mensyukuri kelebihan yang kita miliki, memanfaatkan kelebihan diri dengan rendah hati di jalan kebaikan dan kebenaran, serta menyadari kekurangan diri dan selalu berupaya memperbaiki diri. Sebaik-baik manusia adalah yang tidak sibuk mengutuk kekurangan diri, tetapi selalu berusaha memperbaiki diri. Banyak di antara kita yang mungkin masih menganggap kekurangan (diri sendiri dan orang lain) sebagai aib yang harus di-genocida secara mutlak. Padahal, kekurangan bisa membuat kita dicintai selama kita terus berusaha memperbaikinya dan tidak selalu mengharap dikasihani. Menyadari kekurangan diri akan mmbenamkan hati kita ke dalam keinsyafan bahwa kita membutuhkan orang lain untuk berbagi, saling mengisi dan saling melengkapi.
3.

Melunakkan hati dan memaafkan. Untuk melakukan kedua hal ini diperlukan kesabaran dan ketulusan. Konflik seringkali membuat kita merasa tersakiti dan ingin mengakhiri sebuah hubungan dengan siapa saja. Itu mah jalan pintas. Nafsu harus dikendalikan agar tidak memicu konflik yang berkepanjangan.
Memaafkan kesalahan orang lain memang tidak mudah. Butuh waktu, kesabaran, keikhlasan dan lagi-lagi pengertian. Orang berbuat salah tidak selalu disengaja. Seperti yang pernah diungkapkan K.H. Abdullah Gymnastiar dalam tausyiahnya bahwa ada orang yang berbuat salah karena ia tidak menyadari bahwa ia salah dan ada orang yang melakukan kesalahan kemudian ia mengetahui perbuatannya salah, tetapi ia belum sanggup memperbaikinya. Mungkin orang lain yang berkonflik dengan kita juga menganggap kita yang salah dan tidak bisa dimaafkan. Makanya, agama menyuruh kita untuk saling memaafkan, selalu mengingat kebaikan orang lain terhadap kita dan melupakan jasa atau kebaikan kita terhadap orang lain agar kita dapat melatih diri mengelola emosi (nafsu amarah). Dengan melupakan jasa diri terhadap orang lain, kita bisa menghilangkan rasa sakit hati ketika orang tersebut tidak menghargai kebaikan kita. Dengan mengingat kebaikan orang lain, kita dapat melunakkan hati kita untuk tidak memasung hati dalam kebencian. Bagaimanapun, kebencian yang kita tanam akan membuat hati semakin keras dan angkuh (merasa diri tak pernah berbuat salah).

Sejatinya, konflik merupakan pembelajaran sikap hidup, pendewasaan berpikir dan pematangan jiwa seseorang. Dengan adanya konflik, kita mengetahui sifat dan karakter seseorang yang mungkin selama ini tertutupi. Konflik juga mendidik kita untuk belajar memahami orang lain, menghargai perbedaan dan mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari yang berbhineka.

Rabu, 10 Februari 2010

Arti Cinta Dalam Islam

Kata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan. Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta (Jalaluddin Rumi).

Namun hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah. Itulah para pecinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta Allah, cinta yang begitu agung, cinta yang murni.

Cinta Allah cinta yang tak bertepi. Jikalau sudah mendapatkan cinta-Nya, dan manisnya bercinta dengan Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuh lesu, tak ada tatapan kuyu. Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi segala cobaan, dan rintangan dalam hidup ini. Tubuh yang kuat dalam beribadah dan melangkah menggapai cita-cita tertinggi yakni syahid di jalan-Nya.

Tak jarang orang mengaku mencintai Allah, dan sering orang mengatakan mencitai Rasulullah, tapi bagaimana mungkin semua itu diterima Allah tanpa ada bukti yang diberikan, sebagaimana seorang arjuna yang mengembara, menyebarangi lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi demi mendapatkan cinta seorang wanita. Bagaimana mungkin menggapai cinta Allah, tapi dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita/pria yang dicintai. Tak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta pada-Nya.

Di saat Allah menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa menerimanya. Di saat Allah memisahkan seorang gadis dari calon suaminya, tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya gairah dalam hidup. Di saat harta yang dimiliki hangus terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti, namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran cintanya pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya.

Itu semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk terhadap Khaliknya. Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut, jodoh, dan langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah, tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia yang hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah. Padahal nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup didunia, Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fana ini. Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada Allah, merupakan salah satu penyebab do’a tak terijabah.

Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika siang muncul, dia pun melakukan maksiat.

Bagaimana mungkin do’a seorang gadis ingin mendapatkan seorang laki-laki sholeh terkabulkan, sedang dirinya sendiri belum sholehah.

Bagaimana mungkin do’a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan sebagai pemimpin rumah tangga..

Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh, sementara dirinya disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak terabaikan, dan kasih sayang tak dicurahkan.

Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud, sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan

Banyak orang mengaku cinta pada Allah dan Allah hendak menguji cintanya itu. Namun sering orang gagal membuktikan cintanya pada sang Khaliq, karena disebabkan secuil musibah yang ditimpakan padanya. Yakinlah wahai saudaraku kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepada hambanya yang beriman…

Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah terhadap ruhiyah kita, agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali atas izin-Nya. Saat ini tinggal bagi kita membuktikan, dan berjuang keras untuk memperlihatkan cinta kita pada Allah, agar kita terhindar dari cinta palsu.

Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang betul-betul berkorban untuk Allah Untuk membuktikan cinta kita pada Allah, ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan yaitu:

1) Iman yKata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan. Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta (Jalaluddin Rumi).

Namun hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah. Itulah para pecinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta Allah, cinta yang begitu agung, cinta yang murni.

Cinta Allah cinta yang tak bertepi. Jikalau sudah mendapatkan cinta-Nya, dan manisnya bercinta dengan Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuh lesu, tak ada tatapan kuyu. Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi segala cobaan, dan rintangan dalam hidup ini. Tubuh yang kuat dalam beribadah dan melangkah menggapai cita-cita tertinggi yakni syahid di jalan-Nya.

Tak jarang orang mengaku mencintai Allah, dan sering orang mengatakan mencitai Rasulullah, tapi bagaimana mungkin semua itu diterima Allah tanpa ada bukti yang diberikan, sebagaimana seorang arjuna yang mengembara, menyebarangi lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi demi mendapatkan cinta seorang wanita. Bagaimana mungkin menggapai cinta Allah, tapi dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita/pria yang dicintai. Tak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta pada-Nya.

Di saat Allah menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa menerimanya. Di saat Allah memisahkan seorang gadis dari calon suaminya, tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya gairah dalam hidup. Di saat harta yang dimiliki hangus terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti, namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran cintanya pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya.

Itu semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk terhadap Khaliknya. Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut, jodoh, dan langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah, tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia yang hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah. Padahal nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup didunia, Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fana ini. Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada Allah, merupakan salah satu penyebab do’a tak terijabah.

Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika siang muncul, dia pun melakukan maksiat.

Bagaimana mungkin do’a seorang gadis ingin mendapatkan seorang laki-laki sholeh terkabulkan, sedang dirinya sendiri belum sholehah.

Bagaimana mungkin do’a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan sebagai pemimpin rumah tangga..

Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh, sementara dirinya disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak terabaikan, dan kasih sayang tak dicurahkan.

Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud, sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan

Banyak orang mengaku cinta pada Allah dan Allah hendak menguji cintanya itu. Namun sering orang gagal membuktikan cintanya pada sang Khaliq, karena disebabkan secuil musibah yang ditimpakan padanya. Yakinlah wahai saudaraku kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepada hambanya yang beriman…

Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah terhadap ruhiyah kita, agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali atas izin-Nya. Saat ini tinggal bagi kita membuktikan, dan berjuang keras untuk memperlihatkan cinta kita pada Allah, agar kita terhindar dari cinta palsu.

Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang betul-betul berkorban untuk Allah Untuk membuktikan cinta kita pada Allah, ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan yaitu:

1) Iman yang kuat

2) Ikhlas dalam beramal

3) Mempersiapkan kebaikan Internal dan eksternal. kebaikan internal yaitu berupaya keras untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah. Seperti qiyamulail, shaum sunnah, bacaan Al-qur’an dan haus akan ilmu. Sedangkan kebaikan eksternal adalah buah dari ibadah yang kita lakukan pada Allah, dengan keistiqamahan mengaplikasikannya dalam setiap langkah, dan tarikan nafas disepanjang hidup ini. Dengan demikian InsyaAllah kita akan menggapai cinta dan keridhaan-Nya.

ang kuat

2) Ikhlas dalam beramal

3) Mempersiapkan kebaikan Internal dan eksternal. kebaikan internal yaitu berupaya keras untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah. Seperti qiyamulail, shaum sunnah, bacaan Al-qur’an dan haus akan ilmu. Sedangkan kebaikan eksternal adalah buah dari ibadah yang kita lakukan pada Allah, dengan keistiqamahan mengaplikasikannya dalam setiap langkah, dan tarikan nafas disepanjang hidup ini. Dengan demikian InsyaAllah kita akan menggapai cinta dan keridhaan-Nya.

Etika Pergaulan Remaja dalam Islam

Islam telah mengatur perilaku dalam remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah :

1. Menutup Aurat

Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurot demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurot merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya terutama kepada lawan jenis agar tidak boleh kepada jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi serta menimbulkan fitnah.

Aurot bagi-bagi yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan aurot bagi wanita yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan.

Di samping aurot, Pakaian yang di kenakan tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh transparan atau tipis sehingga tembus pandang.

2. Menjauhi perbuatan zina

Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan sampai pada batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian, pergaulan di dalam islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada gilirannya akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat umum. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalam Surat Al-Isra’ ayat 32:

Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”

Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina, islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut :

a. Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika laki-laki dan perempuan di tempat sepi maka yang ketiga adalah syetan, mula-mula saling berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah bujuk rayu syetan.

b. Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling bersentuhan yang dilarang dalam islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu birahi tidaklah dilarang.

Tata Cara Pergaulan Remaja

Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergualan remaja. Ajaran islam sebagai pedoman hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi :

a. Mengucapkan Salam

Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim, ucapan salam adalah do’a. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan teman tersebut.

b. Meminta Izin

Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik teman apabila kita hendak menggunakan barang milik teman maka kita harus meminta izin terlebih dahulu

c. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda

Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus menyayangi kepada adik yang lebih muda darinya, dan yang paling penting adalah memberikan tuntunan dan bimbingan kepada mereka ke jalan yang benar dan penuh kasih sayang.

d. Bersikap santun dan tidak sombong

Dalam bergaul, penekanan perilaku yang baik sangat ditekankan agar teman bisa merasa nyaman berteman dengan kita. Kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat lebih dari temannya sungguh tidak diterapkan dalam islam bahkan sombong merupakan sifat tercela yang dibenci Allah.

e. Berbicara dengan perkataan yang sopan

Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah perkataan yang bermanfaat, dengan suara yang lembut, dengan gaya yang wajar dan tidak bual.

f. Tidak boleh saling menghina

Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam sehingga dalam pergaulan sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.

g. Tak boleh saling membenci dan iri hati

Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian yang pada akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati merupakan penyakit hati yang membuat hati kita dapat merasakan ketenangan serta merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan manusia.

h. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat

Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat remaja harus membagi waktunya dengan subjektif dan efisien, dengan cara membagi waktu menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk orang lain.

i. Mengajak untuk berbuat kebaikan

Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap teman.

Demikian beberapa tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai moral dan ajaran islam. Tata cara tersebut hendaknya dijadikan pedoman bagi remaja dalam bergaul dengan teman-temannya.

Pemuda Dalam Pergaulan Bebas

A. Pengertian Pergaulan Bebas
Munculnya istilah pergaulan bebas seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam peradaban umat manusia, kita patut bersyukur dan bangga terhadap hasil cipta karya manusia, karena dapat membawa perubahan yang positif bagi perkembangan/kemajuan industri masyarakat. Tetapi perlu disadari bahwa tidak selamanya perkembangan membawa kepada kemajuan, mungkin bisa saja kemajuan itu dapat membawa kepada kemunduran. Dalam hal ini adalah dampak negatifyang diakibatkan oleh perkembangan iptek, salah satunya adalah budaya pergaulan bebas tanpa batas.
Dilihat dari segi katanya dapat ditafsirkan dan dimengerti apa maksud dari istilah pergaulan bebas. Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi pergaulan bebas artinya proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.
Islam telah mengatur bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis. Hal ini telah tercantum dalam surat An-Nur ayat 30-31. Telah dijelaskan bahwa hendaknyakita menjaga pandangan mata dalam bergaul. Lalu bagaiamana hal yang terjadi dalam pergaulan bebas? Tentunya banyak hal yang bertolak belakang dengan aturan-aturan yang telah Allah tetapkan dalam etika pergaulan. Karena dalam pergaulan bebas itu tidak dapat menjamin kesucian seseorang.

B. Pacaran adalah Pergaulan Bebas
Pacaran merupakan satu konsep yang sama dengan pergaulan bebas. Dari sumber di atas kita telah mengetahui bahwa pergaulan bebas tidak mengenal batas-batas pergaulan. Para remaja dengan bebas saling bercengkrama, bercampur baur (ikhtilat) antara lawan jenis, akibatnya mudah di telusuri berkembanglah budaya pacaran.
Kecintaan terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia. Tetapi pacaran buakanlah wadah yang tepat. Cinta bukanlah sekedar pandangan mata ataupun kerlingan. Bukan pula lembaran surat yang berisi pujian kata yang melebihi dari ikatan pernikahan, dan cinta tidak akan berakhir dengan pernikahan.
Banyak orang yang mengagungkan dan memproklamirkan kata cinta. Namun mengapa gambaran dan kenyataan pahit mewarnai dunia cinta. Betapa banyak cinta berujung pada pembunuhan bayi-bayiyang tak berdosa. Banyak orang yang memiliki cinta melakukan hal yang keji. Cinta berubah menjadi perceraian dan mengakibatkan suramnya masa depan generasi mendatang. Mengapa pula cinta bisa dijajakan di sembarang tempat oleh wanita berbusana minim ? Hal-halyang mengenaskan sekaligus memalukan itu menjadi daftar persoalan yng melingkupi dunia cinta.
Sebagian orang berpendapat bahwa cinta bermakna kecenderungan terus menerus disertai dengan hati yang meluap-luap. Inilah yang membuat seseorang menjadi buta dan tuli. Kebutaan ini dapat diartikan tidak lagi melihat tata nilai terutama nilai-nilai syariatislam, sehingga banyak orang menabrak nilai-nilai Islam dalam mengekspresikan cintanya. Dan yang dimaksud tuli yaitu tidak mau mendengar nasihat-nasihat agama yang seharusnya dapat membingkai cintanya. Seperti yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, “Kecintaanmu kepada sesuatu bisa membuat buta dan tuli.” (HR. Ahmad). Lain halnya dengan seseorangyang berada dalam wilayah tidak terlarang, seperti seseorang yang berada jauh dari rumah lalu merindukan istrinya.
Semua aktifitas tubuh kita berpotensi menimbulkan zina ketika digerakkan atas nama syahwat yang melesat lepas dari kendali fitrah. Namun nama Allah Maha Pemurah, zina yang dilakukan selain farji tidak sampai dikenakan hukuman cambuk. Ia masih bisa dihapus dengan taubat yang tulus dan ditebus dengan amal-amal shalih. Cara untuk menghindari zina adalah dengan mengendalikan hawa nafsu dan menutup rapat-rapat pintu zina.

C. Bagaimana Islam memandang Pergaulan Bebas ?
Banyak hal-hal yang negatif yang ditimbulkan oleh pergaulan bebas. Ini semua telah terlukis oleh mereka di belahan bumi Barat, yang dulu mengagung-agungkan kebebasan dalam segala hal, termasuk kebebasan seks, kini mereka menjerit. Angka perceraian sangat tinggi, dan pranata pernikahan diragukan. Akibatnya keluarga sebagai sendi masyarakat runtuh, kemudian terjadilah dekadensi moral. Wabah AIDS menebarkan kengerian dan ketakutan karena semakin liarnya perilaku masyarakat dalam free sex.
Apa yang terjadi di Barat dapat kita sinyalir dari tulisan George Balusyi dalam bukunya ; “Ledakan Seksual”, yaitu ; “pada tahun 1962, Kennedy menjelaskan, masa depan Amerika diancam bahaya, sebab para pemudanya cenderung dan tenggelam di dalam syahwat sehingga tidak mampu memikul tanggung jawabyang harus dipikul di atas pundaknya. Setiap tujuh pemuda yang maju untuk jadi tentara, terdapat enam pemuda yang tidak pantas dijadikan tentara. Sebab syahwat yang telah mereka lampiaskan itu, telah merusak keseimbangan hygienis dan psikis mereka”.
Budaya free sex tidak jauh berbeda dengan budaya pacaran. Dan dengan menghubungkan fakta yang terjadi di sekitar kita, banyak para pemuda dan pemudi yang mengaku dirinya muslim tetapi mereka melakukan perbuatan zina. Juka hal ini dibiarkan, maka akan sangat berabhaya bagi kelanjutan da’wahIslam. Betapa sedihnya jika ummat Islam yang begitu besar tetapi akhlak para pemudanya penuh dengan kebobrokan. Naudzubillahi min zaalik.

Berbohong Ciri Orang Munafik

Berdusta itu besar dosanya di mata Allah. Contohnya ada yang berkata hutang berkurang padahal kenyataannya bertambah atau sebaliknya. Maka ramai disebut orang angin/janji surga, jual kecap, dan sebagainya untuk kata-kata dusta yang ditebar di kala kampanye atau waktu lainnya.

Memang di dalam keadaan tertentu, berbohong itu diizinkan.

Rasulullah Saw membolehkan dusta dalam tiga perkara, yaitu dalam peperangan, dalam rangka mendamaikan antara orang-orang yang bersengketa dan pembicaraan suami kepada isterinya. (HR. Ahmad)

Tapi itu pun pada saat yang luar biasa dan Nabi sendiri tetap menghindari untuk tidak berbohong. Sebagai contoh, ketika ada seseorang mencari musuhnya dengan niat berkelahi dan bertanya apakah Nabi melihat ada orang lewat di situ, sebelum menjawab Nabi menggeser tempat berdirinya, baru berkata. “Sejak saya berdiri di sini, saya belum pernah melihat orang lain selain kamu.” Dan memang sejak Nabi berdiri di tempat yang baru dia belum melihat orang lain selain orang yang bertanya.

Tapi hal seperti itu pun jarang dilakukan oleh Nabi sehingga Nabi dijuluki orang sebagai Al Amiin atau yang bisa dipercaya. Jika Nabi menyuruh para sahabat untuk pergi ke arah utara, kemudian setelah jauh berbalik ke selatan itu tidak bisa dikatakan bohong kecuali strategi/taktik militer. Itu pun ditujukan pada orang-orang kafir dan mata-matanya.

Terhadap para sahabat dan orang-orang yang beriman, Nabi boleh dikata senantiasa berkata jujur. Bahkan orang-orang kafir pun mengakui kejujuran Nabi yang tidak biasa berkata bohong.

Allah mengutuk orang yang banyak berbohong:

“Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta” [QS Adz Dzaariyaat:10]

Siksa yang pedih di neraka disediakan bagi para pendusta:

“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” [Al Baqarah:10]

“Kecelakaan besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa” [Al Jaatsiyah:7]

Jika sering berdusta, maka itu akan menyeretnya ke neraka:

“Hendaklah kamu selalu benar. Sesungguhnya kebenaran membawa kepada kebajikan dan kebajikan membawa ke surga. Selama seorang benar dan selalu memilih kebenaran dia tercatat di sisi Allah seorang yang benar (jujur). Hati-hatilah terhadap dusta. Sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa kepada neraka. Selama seorang dusta dan selalu memilih dusta dia tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta (pembohong). (HR. Bukhari)

Dusta adalah satu ciri orang Munafik:

Nabi Muhammad SAW: “Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu bila berbicara dusta, bila berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia berkhianat. “(HR. Muslim)

Nabi Muhammad SAW: “Celaka bagi orang yang bercerita kepada satu kaum tentang kisah bohong dengan maksud agar mereka tertawa. Celakalah dia…celaka dia.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Berdusta bukanlah sifat seorang Mukmin:

“Seorang mukmin mempunyai tabiat atas segala sifat aib kecuali khianat dan dusta. (HR. Al Bazzaar)

Orang yang membohongi temannya atau rakyatnya merupakan pengkhianat besar:

Suatu khianat besar bila kamu berbicara kepada kawanmu dan dia mempercayai kamu sepenuhnya padahal dalam pembicaraan itu kamu berbohong kepadanya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Media Islam – Belajar Islam sesuai Al Qur’an dan Hadits

http://media-islam.or.id

Berbohong Menurut Islam

Berbohong menurut pandangan Islam menurut Al Qur’an dan Hadis

  1. QS. 17 : 36

36. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

  1. QS. 50 : 18

18. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat Pengawas yang selalu hadir.

  1. HR. Bukhari Muslim dari Ibnu Mas’ud

Kejujuran menuntun pada kebajikan, kebajikan dapat menghantarkan ke surga. Sesungguhnya kebohongan itu menyeret manusia pada kejahatan kejahatan itu dapat menyeret pada neraka. (berbohong hukumnya haram)

  1. HR. Bukhari Muslim dari Abdullah bin amr bin ash.

Ada 4 hal kalau dimilikinya munafik tulen, yaitu :

    1. Jika diamanati dia berkhianat
    2. Jika berbicara dia dusta / bohong
    3. Jika berjanji diingkari
    4. Jika berselisih dia curang
  1. HR. Bukhari dari Ibnu Abas

Barangsiapa mengaku bermimpi sesuatu padahal dia tidak memimpikannya maka ia akan dituntut untuk menyambung dua ujung rambut.

  1. HR. Bukhari dari Ibnu Umar

Sebesar-besar dusta seseorang yang memaksakan kedua matanya melihat padahal dia tidak melihat.

Ada bohong yang dibolehkan :

HR Bukhari Muslim dari Ummu Kulsum

Bukanlah termasuk berbohong seseorang yang ingin memperbaiki

- Untuk memperbaiki orang yang bermusuhan

- Dalam peperangan

- Omongan suami dengan istrinya.

Paradoks Muslim Egois

Bicara masalah muslim egois, kita harus tahu dulu arti egois. Kalo saya lihat Oxford Advanced Learner Dictionary, egoism atau selfishness itu artinya hanya mempedulikan diri sendiri, tidak mempedulikan orang lain. Egois itu juga dekat sama narsis, yang artinya mencintai diri sendiri. Pasti ada yang bilang, yah kalo itu mah saya sudah tahu. Memang banyak sih yang sudah tahu, tapi ini penting agar tulisan ini bisa mengalir.

Menurut pendapat saya, Islam itu agama buat orang egois. Alasan untuk hal itu sangatlah jelas. Kita mati sendirian dan masuk surga sendirian. Sebanyak apapun amal orang lain, nggak akan berguna bagi kita, karena nggak bisa dipindahtangankan. Yang bisa menyelamatkan diri kita hanyalah amal kita. Pas kiamat nanti, nggak ada orang yang sempat memikirkan orang lain, karena mereka sibuk memikirkan diri mereka sendiri. Tidak ada jenis pertalian darah apapun yang bisa menyelamatkan seseorang dari neraka. Tidak ada persahabatan sekental apapun yang bisa menafikan dosa pribadi kita. Untuk itulah, jadilah muslim egois

Untuk mulai menjadi muslim egois, kita harus ingat satu hal. Tidak ada tindakan kita yang lepas dari Sunnatullah. Itu berarti termasuk juga janji Allah mengenai surga dan neraka. Karena itu faktor pahala dan balasan baik sangat penting bagi muslim egois. Satu-satunya cara menyelamatkan diri sendiri dan mendapatkan kesenangan tanpa batas adalah dengan menuruti segala perintah Allah. Kita harus sholat, zakat, puasa, haji kalo mampu, yah pokoknya kita harus lakuin semua ibadah wajib. Syahadatnya kok dilewatin? Namanya juga muslim, masak syahadat masih harus disebutkan juga? Ibadah mahdhoh saja nggak cukup, kita juga harus menuruti perintah-perintah non-mahdhoh yang lain. Menutup aurat, tidak memakan riba, tidak mencuri, tidak berzina, tidak makan makanan yang haram, berbakti kepada kedua orang tua, selanjutnya sebut aja sendiri. Capek kalo disuruh nyebut satu-satu.

Apakah itu semua sudah cukup? Sayangnya saya juga tidak yakin. Memang benar, mereka yang melakukannya secara konsekuen akan dijamin masuk surga. Bahasa sahabat Rasulullah, tidak menambah dan tidak mengurangi. Tapi, siapa yang nggak pernah berbuat salah? Itu berarti, kita harus menambah yang wajib dengan yang sunnah. Lalu, apa yang sunnah itu? Masak nggak tau? OK deh saya sebutin beberapa di antaranya. sholat sunnah, puasa sunnah, sadaqah, menahan amarah, senyum di hadapan orang lain, mengucapkan salam, yah kira-kira begitu deh. Jangan lupa, kalo ada tetangga yang miskin dibantu. Umar bin Khattab menyalahkan tetangganya gara-gara seorang miskin mencuri.

Nah, kalo sekarang pasti udah cukup nih. Hmm, gimana ya, nggak ada yang tahu persis apakah amal kita sudah cukup atau belum. Bisa jadi cukup, bisa jadi nggak. Buat yang nganggap cukup, tetep perlu ditambah dong. Katanya kita cinta sama diri sendiri, masak cukup dengan surga tingkat bawah? Tambah dong, biar kenikmatan surga juga berlipat-lipat. Hoii, kenikmatan kekal. Jangan lupakan itu. Kata Rasulullah, orang dapat hidayah gara-gara kita itu lebih baik dari bumi dan seisinya. Nah, kebayang nggak tuh? Kalo tambangnya Freeport aja baru satu gunung emas, apa jadinya seluruh bumi ini? Kita belum nyebutin gunung permata lho.

Karena itu, kita harus bikin orang lain dapat hidayah. Kebalikannya juga berlaku, kita nggak boleh bikin orang lain kehilangan hidayah. Caranya, pasti semua udah tahu, amar ma’ruf nahi munkar. Tenang aja, kita khan egois, nggak usah berpikir mereka dapat hidayah beneran apa nggak. Yang penting usaha kita, udah bener apa belum. Kalo ada perempuan yang belum pake jilbab, ajakin pake jilbab. Kalo ada teman yang belum sholat, ajakin sholat. Kalo ada teman kita suka bawa inventaris kantor ke rumahnya, ya diingatkan dong. Eh, kalo masalah kita liat kesalahan orang lain, ini adalah kasus khusus lho. Kalo kita mendiamkan saja, maka kita akan kena dosa. Memang kita egois, karena itu kita harus ingetin orang supaya nggak berbuat salah. Kalo dia berbuat kesalahan itu di belakang kita, peduli amat. Yang penting kita masuk surga dan dapat fasilitas terbaik di sana.

OK, apa lagi yang bisa kita lakukan sebagai seorang muslim egois? Cari istri yang bisa bikin kita masuk surga. Karena itu, kita harus cari istri yang baik. Yang ngomel-ngomel kalo kita pulang sambil mabuk. Yang nangis dan membanting semua piring kalo kita ketauan selingkuh. Jelas aja, mabuk sama selingkuh khan haram. Lha kalo dia yang selingkuh gimana? Baca kembali paragraf di atas. Diingetin, karena kalo didiemin berarti kita ikut dosa. Kalo nggak bisa diingetin? Ya cerai aja. Orang dia suka selingkuh gitu, mana bisa bikin kita masuk surga? Nah, sebagai amal tambahan, ingat kata-kata Rasulullah. Beliau itu orang yang baik sama istrinya. Sebagai seorang egois sejati, kita juga harus baik sama istri kita. Kalo udah punya anak? Anak itu titipan kita. Kalo nggak dididik baik-baik nanti kita yang disalahin sama Allah, nggak jadi masuk surga deh. Mau kyai kayak apa, kalo anak dilupakan, masuk surganya juga jadi seret.

Nah, yang wajib udah, yang sunnah juga udah, amar ma’ruf nahi munkar udah, masalah keluarga udah, lalu apa lagi? Itu semua khan kita lakukan sendirian. Nah, setiap hal yang kita lakukan sendirian itu nggak akan optimal. Kita harus melakukan beberapa hal bareng-bareng, supaya masuk surganya juga bisa semakin tinggi. Orang sendirian itu ibarat kambing yang tertinggal dari kawanannya. Bisa-bisa dimakan serigala! Karena itu, cari kawan-kawan dan lingkungan yang baik. Bergaullah sama mereka, supaya kita kena getahnya. Yang paling penting ya itu tadi, supaya tidak dimakan serigala.

Masih ingat sama amar ma’ruf nahi munkar? Kalo dilakuin sendirian, tentu aja berat. Coba aja kita teriak-teriak sendirian di pusat kota, “Tegakkan Syariat Islam!”. Pasti akan dianggap orang lain kurang kerjaan. Nah, kita harus memanfaatkan orang-orang baik di sekitar kita supaya bisa melakukannya sama-sama. Kadangkala, jumlah yang lebih banyak bisa meningkatkan efektivitas kerja berlipat-lipat. Nggak percaya? Tanya aja sama Kent Beck dengan Pair Programmingnya. Atau tanya aja sama pemain ganda bulutangkis seberapa pentingnya kawan di samping mereka. Kita memang butuh orang lain untuk mendapat hasil yang lebih besar. Kalau bahasa kita ya, memanfaatkan tenaga orang lain. Yah, lagi pula kita diperintahkan sama Allah untuk berjuang di barisan yang rapi lho. Kalo sendiri-sendiri, mana bisa jadi barisan yang rapi?

Trus, apa lagi yang bisa kita tingkatkan nih? Eh, tau nggak, kalo pahala kita itu mengalir terus selama orang yang kita ajak berbuat baik terus melakukan perbuatan baik itu? Keren khan. Bagaimana seandainya orang itu kita ajak untuk berbuat baik pada orang? Bukannya itu berarti kita punya pohon pahala dengan daun yang sangat lebat? Tonton deh film Pay It Forward. Kita akan tahu betapa kerennya amar ma’ruf nahi munkar secara berantai. Kalo Pay It forward cuma bilang tiga, kita boleh kok nambah sendiri jumlah orang yang kita bantu. Lima juga boleh, enam nggak masalah, sepuluh juga nggak ada yang nglarang. Yah, intinya mirip kayak MLM lah.

Tapi, harus diingat juga, dakwah berantai gini ada titik jenuhnya. Muslim yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Kalo kita ngajak sholat sama yang udah sholat, menekankan pentingnya menutup aurat sama orang yang sudah menutup aurat, ya nggak ada manfaatnya bagi mereka. Intinya, kalo kita ngajak yang baik-baik sama orang yang sudah baik, nggak bakalan ngaruh. Diajak nggak diajak mereka tetap baik. Kalo udah begini, berarti “laba dakwah” sudah mulai menurun. Ini saatnya kita cari lahan potensial yang lain, supaya keuntungan juga jadi maksimal. Cari yang belum ngaji. Cari yang belum sholat. Cari mereka-mereka yang belum peduli soal agama. Tetep, kita harus ingat sama dua hal. Prospek cerah rencana payah bukan hal yang bagus. Prospek cerah tapi modal pas-pasan juga nggak bakal bisa berkembang. Harus punya modal dan rencana matang dulu untuk menggarap pasar-pasar potensial ini. Itu kalo kita sudah bosan bersaing dengan keuntungan minimal di pasar jenuh.

Wah, sudah habis semua, mau ngapain lagi? Nah, ini nih yang terakhir. Sebuah hadis dari Rasulullah yang mirip sama “Imperative Rule of Kahn”. Tidak sempurna iman seseorang hingga dia mencintai orang lain sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri. Tidak sempurna iman berarti nggak bisa masuk surga paling tinggi dong? Jelas begitu. Tapi, ini berarti kita harus membuang semua keegoisan yang kita pakai sejauh ini. Gimana tidak? Ternyata cara paling baik untuk mencintai dan menyayangi diri sendiri adalah dengan mencintai dan menyayangi orang lain. Bukankah ini sebuah paradoks? Ehmm, saya malah berpikir ini bukan saja sebuah paradoks, tapi sebuah kontradiksi. Untuk jadi orang egois yang paling baik kita harus tidak egois? Kalo egois tadi dikatakan HANYA mempedulikan dan mencintai diri sendiri, maka kita telah dapat kesimpulan bahwa HANYA dengan TIDAK EGOIS lah kita mencintai diri kita dengan cara yang terbaik. Kalo Stephen Covey bilang, Berpikir Menang-Menang.